Hai!
Di bagian khusus ini, aku akan memaparkan sedikit tentang persiapan aku berlomba di Mataram. Mungkin, kalian yang kebetulan terpilih atau belum, namun masih bingung mau bawa apa aja untuk tingkat nasional, di sini aku share pengalaman aku. Silakan baca! :D
***
Sebetulnya, bagian ini termasuk dalam bagian Menuju Babak Terakhir. Tetapi, karena udah keburu di-publish, trus baru inget, ternyata aku belum masukin cerita yang ini, ya udah aku buat bagian baru lagi deh. Hehehe.
Sebelumnya, aku sering baca di internet bahwa buku biologi yang lengkap adalah bukunya Campbell-Reeve (lebih sering disebut buku Campbell aja). Bu Evi juga selalu menggunakan buku itu. Dan hebatnya, beliau menguasai ketiga-tiganya! Applause buat Ibu Evi! Buku Campbell ada tiga jilid. Jilid pertama lebih ke sel dan biokimia. Jilid kedua tentang tumbuhan. Sedangkan jilid ketiga tentang hewan dan manusia. Ketiga buku tersebut harganya memang mahal, tapi setimpal dengan banyak halaman dan informasi di dalamnya. Di perpustakaan sekolah aku, belum ada itu buku. Sir Linus dari awal sudah pernah bilang, “Kalau butuh apa-apa, semisal buku, kasih tau Sir, ya. Nanti segera dicarikan.” Oke, aku kasih tau ke penjaga perpustakaan. Lalu, mereka kasih tau Sir Linus dan segera beli. Buku itu ada di perpustakaan pada beberapa hari menjelang keberangkatan aku ke Mataram.
Jadi, setelah pembinaan sesi kedua selesai, aku, Retta, dan Wina masih disuruh ke sekolah tiap hari sampe sore buat belajar. Aku banyak menghabiskan waktu membaca buku Campbell. Karena, aku memang berencana buat matangin pemahaman aja.
Rencananya sih mau aku bawa itu buku ke Mataram. Tapi, berat euy… Jadinya ya, aku catat bagian penting. Gak banyak. Beberapa poin yang aku rasa masuk ke materinya biologi terapan.
Nah, jadi selama belajar dari perjuangan tingkat kota hingga sekarang (nasional), aku punya satu (sekarang udah jadi 2) buku catatan biologi. Semua materi yang aku pelajari ada di situ. Dan buku itu aku bawa ke Mataram.
Selain itu, jangan lupa bawa jam tangan dan stopwatch! Aku bener-bener lupa. Jam tangan yang sekaligus stopwatch ada sebenarnya, tapi gak tau kenapa, hidup mati di sana. Terpaksa, minta dibeliin pas di Mataram. Minta dibeliin. Wkwkwk.
Kemudian, dari jauh-jauh hari, aku sudah berpikir tentang ini. Selama di pesawat dan di bandara, pasti bosen banget abisin waktunya. Nah, aku unduh soal-soal SBMPTN tahun-tahun lalu (ini sudah pernah dipaparkan di bagian-bagian sebelumnya, The Secrets). Bukan hanya itu. Soal olimpiade biologi dari negara lain juga aku unduh. Itung-itung, belajar bahasa Inggris, walaupun soal OSTN bukan berbahasa Inggris. Wkwkwk. Denger-denger, juri kan dari PTN ternama di Indonesia. Aku unduh juga soal ujian masuk UGM dan UI. Soal-soal itu aku bawa.
Aku pake 1 koper buat isi pakaian dan buku cetak biologi SMA. Bu Evi pinjemin aku buku tentang praktikum, dari Pak Nugroho. Selain koper, aku juga bawa 1 tas berukuran sebesar laptop 14 inci (rinci banget, wkwk) untuk diisi buku catatan, soal-soal, alat tulis dan identitas diri, botol minum, dan terakhir, uang jajan. Hehehe. Perlu tau, bawa duit jajan, buat beli oleh-oleh.
And, seragam sekolah jangan lupa dibawa. Wkwkwk. Persiapkan juga pakaian santai, sesuaikan dengan lokasi lomba. Ini aku gak bawa, padahal sudah jelas di Mataram itu banyak pantai, dan pasti bakal main air di pantai. Hadeh -_-”
Last, but not least… Dukungan dari keluarga. Plus, doa. Ingat kembali pada target. Tekad harus kuat dan optimis.
Next post, tentang perjuangan selama di Mataram… See ya!