Hai!
Cerita perjuanganku yang kutulis dalam Dream Bigger, Reach Higher telah selesai. Namun, semua kemenangan yang kuraih tak pernah lepas dari peran orang-orang di sekitarku. Mereka menjadi sumber penyemangat sehingga aku bisa terus on fire. Who are they?
Terima kasih, Gohonzon! Aku berhasil mengeluarkan kekuatan dari dalam diriku sendiri, melalui daimoku dan gongyo disertai tekad dan usaha yang ulet.
Dari awal, mereka sangat mendukungku. Mereka bersedia meluangkan waktu untuk mengantarku ke sana sini. Mereka selalu memperhatikan apa yang aku butuhkan. Mereka membelikanku laptop agar aku bisa dengan leluasa mengerjakan tugasku, hingga laptop itu juga kugunakan untuk meraih kemenangan ini.
Mereka membuatku berpikir bahwa aku harus menciptakan rekor baru di keluargaku. I’m the eldest. Aku seharusnya menjadi teladan bagi mereka.
I’m so proud of having a mentor like him! Bimbingan harian beliau menjadi sumber inspirasi yang selalu kuukir dalam hati. Bimbingan beliau menjadikanku untuk bertekad membuat setiap detik menjadi berharga, dengan terus mengalirkan semangat muda.
Bu Evi yang membimbingku sedari awal, mengajariku dari nol, memberiku supply energi agar akar biologiku kuat dan dapat tumbuh menjadi sebuah pohon yang hijau dan rindang, dan meyakiniku bahwa semua orang bisa menjadi juara.
Bu Mega memilihku untuk mengambil bidang biologi dan beliaulah orang pertama yang memberikan bekal yang sangat berguna.
Bu Narti selalu siap membantuku, di manapun dan kapanpun, selalu berada di sampingku selama lomba, dan tidak membiarkan sakit menghalangiku, selama lomba.
Pemudi yang selalu ceria, bersedia mendengar curahan hatiku dan membantuku mengatasi kesulitan. Ia juga meminjamkan padaku buku biologi SMA-nya.
Pemudi yang tak pernah bosan berjuang untuk bunkasai, dan menjadi teman sekamarku selama bunkasai.
David lent me his Biology book, dan buku itu benar-benar bermanfaat. Kuakui, buku itu jauh lebih lengkap dibanding buku biologi SMA lainnya.
Mely juga bersedia meminjamkan buku biologi kelas X-nya padaku saat aku mulai membentuk akar biologi.
Ngadimin (or Indra Ngadimin, or YB) selalu mendukung dan membantuku belajar selama di sekolah.
Without them, I don’t know if I could get that medal. Sekelas dengan Retta selama SMP dan dengan Wina selama SMK. Mereka berdua paling tahu kebiasaanku selama lomba, dan aku merasa nyaman dan akrab bersama mereka.
Fritz dan Bagus, sesama kontingen Jambi. Fritz, Bagus, Retta, Wina, dan aku, kami adalah satu tim.
Sir Linus adalah orang pertama yang percaya dan berani menaruh keyakinan besarnya padaku untuk bidang biologi. Beliau sangat antusias dan ambisius. Setiap aku me-refresh target lomba ini, aku selalu bertekad untuk tidak mengecewakannya, aku tidak ingin merusak kepercayaannya.
Sir William secara tidak langsung mendukungku dan menyemangatiku. Aku merasakannya dari raut wajahnya.
Bu Reinna, Bu Novi, dan Bu Eka adalah guru yang selalu mengisi bekal Retta dan Wina. Mereka juga selalu ada di ‘buku catatan harian’ aku, Retta, dan Wina.
Mencetak rekor untuk keluargaku. Ini menjadi motivasi terbesar. Aku ingin membuat semua orang bangga, karena [sekali lagi] aku tidak ingin mengecewakan siapapun. Begitu mengetahui kemenangan emasku, mereka sangat senang. Aku menjadi orang pertama dalam keluargaku yang berhasil meraih medali dalam lomba tingkat nasional. I’m proud of being myself!
Tanpa keraguan, aku juga berterima kasih pada semua teman-temanku, karena mereka mendukungku tanpa keraguan apapun. Mereka juga menyemangatiku selama lomba.
Mereka semua adalah makhluk hidup yang harus merelakan bagian tubuhnya bahkan nyawanya untuk dijadikan objek praktikum.
Dan sebenarnya, beberapa film dan talkshow turut menginspirasi. Sebut saja, Kick Andy, Transformers, Teenage Mutant Ninja Turtles, dan lainnya. Serta buku The Way of Youth karya Daisaku Ikeda.