Dua Tahun di Mobilepulsa

Dua Tahun di Mobilepulsa

Cerita ini dimulai dari akhir bulan Maret 2018, aku ngirim email lamaran magang untuk pertama kalinya. Dua minggu kemudian, interview kerja untuk pertama kalinya. Pertengahan April, (thankfully) diterima magang untuk pertama kalinya. Tanggal 4 Mei 2018, officially masuk kantor sebagai anak intern untuk pertama kalinya.

Kala itu, aku masih kuliah semester 6. Atas rekomendasi dari kakak angkatan, Hansen dan Sintya, aku memutuskan buat apply magang di Mobilepulsa. Eh lagi hoki, jadi keterima di sana. Karena ini magang pertama, jadi aku excited banget waktu itu, sampe cerita ke temen terdekatku betapa deg-degan menunggu hari pertama tiba! Hahaha.

Setelah selesai masa magang, aku tetep lanjut jadi karyawan part-time sambil kuliah. Skripsi selesai, wisuda, udah jadi full-timer, dan sampai post ini dibuat, aku masih stay di sini.

Kenapa masih betah di Mobilepulsa?

Tiap akhir bulan, kantor adain Feast Meeting untuk 'selebrasi & apresiasi' semua karyawan. Credits to Mobilepulsa, Des 2019 Tiap akhir bulan, kantor adain Feast Meeting untuk 'selebrasi & apresiasi' semua karyawan. Credits to Mobilepulsa, Des 2019

Ada dua impresi pertamaku terhadap Mobilepulsa (Indobest Artha Kreasi). Dan impresi itu bertahan sampe sekarang, yang berhasil bikin aku betah jadi bagian dari perjalanan IAK.

Pertama, lingkungan yang suportif. Aku merasakan adanya dukungan dan energi positif dalam kondisi dan melalui bentuk apapun. Nah kebetulan kan ini anaknya kadang suka gak bisa diam ya. Jadi ceritanya tahun lalu ada sebuah bootcamp di Jakarta selama 3 hari. Aku dan Kak Eddy ikut kegiatan itu. Kami dikasih full support buat belajar di sana berupa akomodasi dan ijin kerja. Jadinya bisa bener-bener ngikutin acaranya deh. Selain itu, kantor juga memberi pengertian buat employee yang masih mahasiswa. Jadwal masuk kantorku diatur mengikuti jadwal kuliah yang kosong waktu masih zaman semester 7. Tentunya, kerjaan harus bisa kelar dan bisa dipertanggungjawabkan meskipun part-time.

Di dalam kantor, hubungan antarkaryawan juga baik dan saling menghargai. Lingkungan kayak gini tentunya gak lepas dari cara pimpinan Mobilepulsa menanamkan karakter dan budaya perusahaan. Salute!

Kedua, lahan yang subur untuk berkembang bersama. Gak mungkin kalau setiap individu gak pernah melakukan kesalahan. Justru dari langkah yang salah, kita belajar untuk jadi lebih baik lagi ke depannya, bukan malah jadi takut untuk cobain hal baru. Begitu kira-kira kata CEO Mobilepulsa, Budiman Yungsen, yang aku inget.

Aku pernah bikin kesalahan di kodingan, bahkan pernah salah langkah dalam hal manajemen. Aku sempet down, udah merasa semacem “wagelaseh, leader macam apa aku ini”. Tapi aku tetap dibimbing untuk memperbaiki kesalahan dan sama-sama belajar supaya gak mengulanginya. *now playing: You Raise Me Up*

Kesempatan untuk belajar dan eksplorasi hal baru selalu terbuka lebaaaaar buanget di sini. Mau itu ngoding bahasa baru, nyicip teknologi baru, handle server, bahkan soft skill kayak komunikasi dan manajemen.

Kerja mulu tiap hari, sesekali perlu have fun bareng. Jadi tiap tahun diadain outing bareng temen kantor. Credits to Mobilepulsa, 2019 Kerja mulu tiap hari, sesekali perlu have fun bareng. Jadi tiap tahun diadain outing bareng temen kantor. Credits to Mobilepulsa, 2019

Put those things aside. Ada alasan penting yang agak personal. Sebelumnya, mari balik sekilas ke zaman kuliah, lupa sih semester 3 atau 4. Aku masih inget waktu itu kelasnya Pak Hadi Hemanda (mata kuliahnya udah lupa juga). Beliau nanya ke kelas, pekerjaan itu idealnya yang kayak gimana sih. Yang lain pada jawab, “dapet duit”, “menghasilkan produk/jasa”. Pak Hadi sambil nulis yang udah di-mention di papan tulis.

Trus aku mikir, dari kriteria yang ada, teroris bisa termasuk pekerjaan dong. Alhasil, seorang mahasiswi yang biasa diem di kelas ini menyahut, “Yang memberi dampak baik untuk orang lain?” Lalu Pak Hadi bilang, “Nah ini jawaban yang luar biasa, bagus sekali bisa kepikiran ini,” sambil nulis di papan tulis. Wah aku langsung terbang seketika.

Balik lagi ke Mobilepulsa, jadi apa hubungannya dengan cerita tadi? Secara tanpa sadar, jawaban itu sebenarnya nempel di hati kecilku, menjadi salah satu tujuanku dalam pekerjaan. Setelah semakin tau seluk beluk Mobilepulsa, bagaimana dampaknya untuk masyarakat, dan sedikit banyak tentang hati dari para bosqu, si hati kecil merasa “ini searah nih”. Bisikan hati kecil itu turut menjadi alasan kuat yang membuat aku stay.

2 tahun di Mobilepulsa, udah dapat apa aja?

Banyak banget! Banyak pengalaman, hard skill, soft skill, hingga fasilitas yang aku dapet selama bergabung di sini. Bukan hanya soal ngoding dan tentang teknologi, melainkan juga rasa tanggungjawab, kerjasama antartim, dan komunikasi dengan pihak luar. Lagi-lagi karena hoki, aku bisa merasakan pengalaman memanajemen tim. Akhir tahun lalu, aku diberi kesempatan dan kepercayaan menjadi team leader.

Aku sadar, masih jauh dari jago ngoding. Dengan lingkungan kantor yang suportif dan kesempatan berkembang, aku merasakan adanya perkembangan dari waktu ke waktu–ini yang penting sebenarnya.

Sharing dikit nih. Salah satu perkembangan yang paling aku rasakan adalah tentang delegasi dan kepercayaan pada tim. Meskipun aku pernah beberapa kali jadi koordinator divisi di kepanitiaan selama kuliah, rasa percaya ini yang paling sulit untuk ditaklukkan. Seiring berjalannya waktu, aku terus belajar dan mencoba kasih kepercayaan. Jelas gak sukses pada percobaan-percobaan awal. Kalau dikilas dari masa saat itu hingga sekarang, ada perkembangan luar biasa bagi diriku. Dulunya aku selalu merasa kurang percaya pada kemampuan anggota karena seringkali gak memenuhi ekspektasi. Tapi semakin sering belajar dan evaluasi diri, aku mulai bisa melihat bahwa “ada permata di dalam jubah” mereka. Mungkin mereka sendiri juga gak sadar. Inilah tugas kita sebagai leader, kepala divisi, koordinator divisi, atau apapun istilahnya, untuk membantu mereka mengeluarkan potensi dalam diri mereka. Dan semakin ke sini, aku udah gak menyimpan keraguan terhadap kemampuan tim. Aku percaya, setiap orang pasti punya “permata”. Perkembangan diri seperti ini bagiku sangat luar biasa berharga. The struggle is real. 🔥

Apa harapan buat Mobilepulsa ke depannya?

Visi misi perusahaan. Screenshot dari website Mobilepulsa Visi misi perusahaan. Screenshot dari website Mobilepulsa

Terus memberi ruang dan kesempatan untuk berkembang, menyebarkan energi positif, memberi pelayanan terbaik untuk customer, dan memberi dampak baik untuk masyarakat 🙌

Cheers,

Christine