Mengawali bulan April kemarin dengan traveling lagi ke kota yang ngangenin: Bandung. Kali ini, aku kembali mengunjungi Bandung dan menjelajahi tempat-tempat wisata di sekitaran Bandung-Lembang.
Sebenarnya dulu aku termasuk tipe orang yang selalu mempunyai rencana dan terstruktur. Namun 1-2 tahun belakang ini, banyak banget agenda yang mendadak dan random gitu aja. Termasuk perjalanan ke Bandung kali ini, yang baru diobrolin 12 jam sebelum keberangkatan :). Sebagai catatan, kami berangkat dari Jakarta jam 7an pagi!
Untuk mendokumentasikan trip ke Bandung kemarin, aku mau nyatet lagi tempat-tempat yang kami kunjungi kemarin nih! Bandung 2D1N 👇
***
Berangkat sekitar jam 7 pagi, kami sarapan di Rest Area supaya hemat waktu. Sebenarnya aku lupa di Rest Area kilometer berapa. Hehehe.
Kami sarapan soto kudus yang letaknya dekat dengan Alfamart. Pagi-pagi makan yang anget-anget. Abis sarapan, jajan di Alfamart. Setelah itu, kami pun melanjutkan perjalanan langsung ke tujuan pertama.
Tempat wisata pertama yang dikunjungi: Tangkuban Perahu!
💰 Tiket masuk (lokal): Rp 30,000/orang (harga weekend)
💰 Tiket mobil: Rp 40,000/mobil (harga weekend)
Hayo, siapa yang masih ingat cerita legenda Sangkuriang? Diceritakan bahwa asal mula gunung Tangkuban Perahu dikarenakan Sangkuriang menendang perahu yang ia buat ke arah utara dan terbalik membentuk gunung. Cerita selengkapnya bisa dibaca di sini, ya.
Kembali ke tempat wisata Tangkuban Perahu. Di sini merupakan sebuah kawasan wisata alam, jadi ada beberapa spot wisata yang bisa kamu kunjungi. Ada curug, tempat perkemahan, hingga kawah gunung. Gunung Tangkuban Perahu mempunyai kawah yang lokasinya paling tinggi di kawasan tersebut, namanya Kawah Ratu.
Untuk menuju Kawah Ratu dari pintu masuk, kita masih harus menyetir beberapa menit naik ke atas. Setibanya di atas, ada banyak kuda 🐎 yang bisa disewa untuk dinaiki maupun buat foto-foto. Ada juga pedagang buah stroberi 🍓 yang keliling menawarkan kepada para pengunjung.
Mirip seperti Kawah Putih, tapi di sini kita hanya melihat dari bagian atas.
Kawah Ratu
Puas melihat Kawah Ratu Gunung Tangkuban Perahu, kami pun segera makan siang di daerah Punclut. Di sini ada tempat makan yang terkenal karena view dan tempatnya instagramable banget: Dago Bakery.
Dulu aku pernah makan di Dago Bakery, dan memang tempatnya bagus buat difoto! Tapi di perjalanan kali ini, aku makan siang di Langit Senja, resto deretan Dago Bakery. Di sini kami memesan paket nasi liwet untuk 4 orang. Makanannya enak, service-nya bagus, view juga oke! ⭐
Dari tempat ini juga kelihatan bagian outdoor-nya Dago Bakery. Sayangnya, resto ini enggak ada di Google Maps, jadi patokan lokasinya di Dago Bakery aja, ya.
Oh ya, di perjalanan kali ini memang lebih banyak mengunjungi kafe. Istilah kerennya, cafe-hopping! ☕
Masih di Kawasan Punclut. Cafe pertama yang kami kunjungi: Sudut Pandang.
Di sini ada ruang multimedia yang disebut Sudut Cerita dan kafenya yang disebut Sudut Rasa. Konsep bangunannya menarik. Ada tempat mirip iglo (bangunan berbentuk kubah) yang dibuat dengan kaca-kaca. Kalau di Google Maps, deskripsinya tertulis glass-igloos.
Perlu dicatat bahwa ada minimum order per orang untuk masuk ke Sudut Rasa. Selain kopi, ada makanan berat hingga snack buat sharing rame-rame juga.
💰 Min. order: Rp 50,000/orang
💡 Dari lantai 2 Sudut Rasa, kita bisa melihat tempat wisata baru di sini: Sarae Hills. Ada bangunan ikonik negara di setiap benua, membuat pengunjung merasa seperti keliling dunia.
Tempat selanjutnya yang kami kunjungi adalah Otten Coffee di kota Bandung. Setelah menaruh barang di hotel, kami mampir sebentar ke Otten untuk mencicipi kopi yang dibuat menggunakan robot! Sayangnya, pengunjung tidak diperbolehkan untuk mendokumentasikan proses pembuatan kopi oleh barista robot tersebut. Sebenarnya tempat ini lebih cocok disebut toko peralatan kopi sih, karena tersedia banyak peralatan kopi yang dijual.
Sore hari waktunya ngemil. Ngemil di Gastro Market mungkin bisa dianggap ngemil street food Bandung di dalam hotel mewah karena masuknya melalui hotel Pullman(?)
Kalau soal harga, tentu saja memang lebih pricey ketimbang street food biasa. Lokasinya aja udah di dalam hotel mewah, ada biaya parkirnya juga. :)
Setelah istirahat di hotel, kami menikmati malam dengan jalan kaki mengelilingi Jalan Braga. Ada yang ngamen bawa gitar, cosplay jadi hantu-hantu, sekadar duduk santai di kursi pinggir jalan, bahkan ada yang lagi syuting juga di sana!
Kalau di Jakarta, mirip dengan daerah Kota Tua.
Oh ya, kami parkir mobil di Braga Citywalk.
Lelah berjalan kaki mengelilingi Jalan Braga, saatnya isi tenaga di Jurnal Risa. Ada gelato, pizza, hingga minuman dingin yang menenangkan. Pizza-nya enak, loh! ⭐
Udara malam yang dingin membuat kami ingin menghangatkan tubuh dengan makan kembang tahu. Aroma jahe dan kehangatannya bikin tubuh ikutan nyaman.
Hari itu memang mendung, untungnya selama di tempat wisata tadi tidak hujan. Saat kami lagi makan kembang tahu di pinggir jalan, hujan pun akhirnya turun.
Lokasinya di pinggir jalan, tidak jauh dari Jalan Braga.
Kami menginap di Hotel Panen satu malam. Untuk harga, bisa dibilang sedang, tidak terlalu mahal ataupun murah. Lokasinya juga mudah ditemukan, di pinggir jalan Martadinata. Kami mengambil kamar tipe Loft. Konsepnya compact, jadi space di dalam kamar ngepas. Jangan berharap bisa melakukan banyak kegiatan di dalam kamar, tapi sangat cocok bagi yang hanya menumpang tidur kayak kami, hihihi.
Secara fasilitas, tidak kalah bagus. Ada Smart TV, air panas, WiFi. Karena space-nya yang memang compact, jadi tidak ada lapangan parkir mobil. Tapi tenang aja, mobil akan aman dan diparkirkan oleh staf hotel di basement. Pelayanan staf juga oke dan helpful.
Kami sempat memesan makan malam mie tektek dengan GoFood. Rasanya enak juga! Tapi aku lupa nama resto di GoFood-nya :(
Perut kenyang, hati senang, saatnya tidur~
***
Hari ke-2 diawali dengan sarapan di Batagor Alex. Tempatnya memang agak tersembunyi di daerah Sentrasari, namun soal rasanya mantap! ⭐
Perjalanan kali rasanya masih kurang jika belum ke kafe. Akhirnya, kami mengunjungi Miss Bee 🐝
Katanya, menu sarapan di sini recommended. Namun, waktu itu masih bulan puasa, jadi menu sarapannya ditiadakan untuk sementara. Jadinya kami memesan minuman dingin, kopi, dan taco untuk dimakan bersama. Rasanya oke juga, kok.
Tempatnya asik dan segar, cocok untuk membawa keluarga ke sini juga. Ada ayunan dan jungkat-jungkit juga, loh.
Siang hari telah tiba, saatnya mencari makan siang. Kami memutuskan untuk makan di Floating Market karena bisa memilih sendiri ingin makan apa dan bisa mencoba banyak makanan. Konsepnya seperti foodcourt namun penjual dan dapurnya berada di atas kapal. Seperti namanya, floating, mereka berjualan sambil terapung-apung di atas kapal.
Koin Ikonik Floating Market
Uniknya, di sini pembayaran menggunakan koin khusus Floating Market! Koinnya sama harganya dengan Rupiah sebenarnya, tapi kita harus membeli koin dulu di loketnya dan dikenakan tambahan biaya 5% untuk setiap pembelian. Misalnya, kita mau membeli koin seharga 50.000, maka kita perlu membayar 52.500 Rupiah.
Pemandangannya bagus! Ada danau buatan di tengahnya, lalu kita juga bisa naik perahu berbentuk naga mengelilingi danaunya. Bunga-bunga di pinggir danaunya juga bagus banget buat foto dan refreshing!
Salah satu sudut Floating Market
Puas makan-makan di Floating Market, kami membeli jajanan Tahu Susu Lembang untuk dimakan selama perjalanan pulang. Lumayan banget buat menemani perjalanan, loh.
Kami membeli tahu susu dan beberapa jajanan lainnya di toko Tahu Susu Lembang yang sebelahan sama Rumah Sosis. Di sini ada banyak toko yang berjualan produk campuran susu, mulai dari bolu susu, yogurt, tahu susu, dan snack lainnya.
Seperti trip ke Bandung sebelumnya, kali ini aku kembali mampir ke Sate Maranggi Hj. Yetty di Purwakarta untuk makan malam. Menurutku, rasa satenya memang khas dan tiada duanya. Dagingnya juga enak dan empuk! ⭐
Bahkan, makan sama nasi putih aja udah nikmat banget gitu rasanya, hehehe.
***
Di trip kali ini memang enggak begitu banyak foto yang aku ambil karena aku lebih menikmati momen. Dan memang belum terbiasa untuk selalu mengambil foto juga sih. Tapi, kalau soal kenangan ke mana aja dan ngapain aja, aku selalu inget! Biar selalu inget dan bisa dilihat di kemudian hari, aku selalu menuangkan kenangan tersebut ke dalam tulisan di blog.
Terakhir, semoga bisa membantu kamu menemukan tempat destinasi ketika berkunjung ke Bandung, ya!
🥂